Menu Utama

Minggu, 19 Mei 2013

Aksi Long March Petani Jambi Tiba Di Bakauheni




Jumat, 18 Januari 2013 | 20:09 WIB

Setelah menempuh perjalanan selama 38 hari, aksi jalan kaki (long march) petani Jambi dan Lampung akhirnya menginjakkan kaki di ujung paling selatan Pulau Sumatera, yakni Bakauheni, Lampung Selatan. Begitu tiba di Bakauheni, petani langsung disambut oleh aktivis Mangrove People Bakauheni. Para petani pun diboyong ke penginapan Minikhas di Jalan Trans-Sumatera km 1, desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.

“Kami disambut oleh kawan-kawan dari Mangrove People. Mereka menyuguhi kami dengan nasi kotak, air mineral, buah-buahan, dan roti,” ujar Ahmad Muslimin, aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang turut dalam aksi long march petani.

Menurut rencana, petani akan menginap di penginapan Minikhas. Lalu, besok pagi, sekitar pukul 05.00 WIB, petani akan melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Bakauheni. Selanjutnya, petani akan menyebrang selat sunda dengan kapal menuju ke Merak, Banten.

 “Kita berencana menyebrang pagi-pagi sekali, ya, kapal pertama lah. Sebab, di pelabuhan Merak kami akan dijemput oleh ratusan aktivis pergerakan dan tokoh politik,” kata Ahmad Muslimin.



Mendapat dukungan mahasiswa

Sebelumnya, petani menginap di rumah Khalwat Ngison Nando, di kecamatan kalianda, Lampung Selatan. Lalu, sekitar pukul 05.30 WIB, petani melanjutkan aksi jalan kaki menuju Bakauheni. Dalam aksi jalan kaki itu, para petani dikawal oleh puluhan aktivis mahasiswa dari tiga organisasi, yakni Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Himpunan Mahasiswa Lampung Selatan, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

“Aksi kami cukup bersemangat tadi karena didukung dan dikawal langsung oleh kawan-kawan mahasiswa. Mereka sangat mendukung perjuangan kami,” kata Korlap aksi jalan kaki petani Jambi, Andi Syaputra.

Dalam perjalanan siang tadi, tiga orang petani terserang penyakit diare, yaitu Ramin, Dedy, dan Waji. Sehari sebelumnya, seorang petani bernama Komaruddin juga diserang diare. Semuanya kemudian dirawat oleh bidan desa di desa Hatta, Bakauheni, Lampung Selatan.

Ulfa Ilyas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar