Menu Utama

Senin, 23 Agustus 2010

BEM Fisip–LMND Sepakat Damai


BANDARLAMPUNG–Perseteruan antara Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (BEM Fisipol) Universitas Lampung (Unila) berakhir damai.

Kedua organisasi mahasiswaan tersebut sepakat untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi secara damai dan kekeluargaan. Kedua organisasi ini juga sepakat tidak saling menuntut serta sama-sama akan mencabut laporannya di poltabes.

Perdamaian kedua organisasi tersebut dimediasi oleh Walikota Eddy Sutrisno di rumah pribadinya sekitar pukul 13.00 WIB kemarin (13/4). Turut hadir dalam pertemuan tersebut Pembantu Rektor III Universitas Lampung Prof Dr Sunarto serta Dekan Fisipol Unila Drs Agus Hadiawan MSi.

Penandatanganan kesepakatan damai, dari pihak LMND diwakili oleh Ketua LMND Kota Bandarlampung Lamen Hendra. Sementara dari pihak BEM Fisipol Unila diwakili oleh Gubernur BEM Fisipol Maulana Ersad.

Dalam pernyataannya sesaat sebelum penandatanganan kesepakatan damai, Walikota Eddy Sutrisno meminta kedua belah pihak melupakan masalah-masalah yang terjadi untuk ke depan dijadikan sebuah pelajaran yang berharga.

“Tidak ada yang menang atau kalah. Yang terpenting bagaimana kita dapat saling menghormati dan menghargai,” kata walikota seraya mengatakan dirinya menyaksikan langsung perseteruan antara LMND dan BEM Fisipol yang terjadi di kampus Unila.

Dalam kesempatan itu, walikota meminta kepada seluruh mahasiswa untuk bersikap kritis terhadap persoalan apapun yang terjadi. Akan tetapi, sikap kritis tersebut harus disampaikan pada jalur yang tepat.

Hal senada dikatakan Pembantu Rektor III Prof Dr Sunarto. Menurutnya, perseteruan akan merugikan seluruh pihak terutama para mahasiswa. “Kalah jadi arang, menang jadi abu. Semuanya sama-sama rugi. Untuk itu dinginkan hati, untuk salang memaafkan,” tegas Sunarto.

Untuk diketahui, perseteruan antara LMND dan BEM Fisipol Unila bermula saat kuliah umum yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menegpora) RI Andi Alfian Malarangeng pada Selasa (6/4) lalu.

Ketika menegpora keluar dari gedung menuju mobilnya yang terparkir tepat di depan Gedung B Fisip Unila, puluhan mahasiswa LMND merangsek mendekat. Aksi itu mengundang emosi puluhan panitia acara dengan menghalang-halangi mereka mendekat ke arah mantan juru bicara kepresidenan tersebut.

Reaksi spontanitas panitia itu akhirnya menyebabkan bentrokan. Tiga mahasiswa asal LMND terluka. Mereka adalah Syarifudin, mahasiswa STMIK Gisting, Tanggmamus. Isnan, mahasiswa FMIPA Unila, dan Amir, mahasiswa Universitas Bandarlampung. Setelah bentrok, mahasiswa dari LMND melaporkan peristiwa itu ke poltabes.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar