Menu Utama

Sabtu, 11 Juni 2011

Malam untuk Franky Sahilatua Oleh : Saddam Cahyo


Bandar Lampung (5/6). Basement Gedung PKM Unila malam itu tampak indah dengan dekorasi unik bernuansa sunyi, lengkap dengan latar hitam dan putih yang memenuhi dinding ruangan dan foto-foto usang mendiang franky sahilatua yang wafatdi usia 57 tahun setelah berbulan-bulan menderita kanker tulang belakang. Praktis gudang aktivis kampus yang biasanya tampak tak terawatt itu tersulap indah sebagai panggung untuk pentas seni bertajuk “Malam untuk Franky” yang digagas oleh UKM-BS Unila sebagai wujud apresiasi terhadap karya-karya dan konsistensi perjuangannya mendorong perubahan sosial hingga akhir hayat.

Seperti diungkapkan Ahmad selaku ketua umum UKM-BS Unila, “Pentas seni ini kami suguhkan untuk seluruh penggemar Franky dan seluruh peminat gerakan sosial di Lampung agar dapat mengambil nilai-nilai inspiratfi dari karya-karyanya sebagai pemacu semangat generasi muda Indonesia saat ini yang lumpuh berkarya untuk bangsanya sendiri.” Terangnya.

Aditya Albar, salah satu undangan yang hadir menyampaikan, “Mendiang Franky tak hanya kami kenal sebagai seniman ballads biasa, lebih dari itu ia adalah seorang yang memiliki komitmen teguh untuk terus melahirkan karya seni yang diangkat dari realita persoalan pelik yang sedang dihadapi oleh rakyat dan bangsa ini, berikut berbagai harapan yang ia sisipkan di setiap karyanya dapat memacu semangat dan kesadaran kita untuk mau lebih mengenal identitas dan kondisi bangsa hingga terdorong untuk melakukan perubahan bersama.” Ujar ketua LMND komisariat Unila ini.

Pentas seni terbuka ini dimulai sekitar pukul 20.0 WIB hingga 22.40 WIB, dengan rangkaian pembacaan sajak-sajak oleh beberapa seniman Lampung seperti Edi Samudra Kertagama yang membacakan “sajak sebatang lisong” karya WS. Rendra dan Ricky Putra yang membacakan “Puisi untuk Franky”. Tak hanya itu, pentas seni yang berlangsung apik dengan lighting menarik ini juga diramaikan oleh suguhan music karya-karya Franky yang dibawakan oleh perwakilan UKM Bidang Seni dari setiap kampus yang ada di propinsi Lampung.

Diantaranya Lelaki dan Rembulan, Orang Pinggiran, Perahu Retak hingga karya-karya terbaru seperti Pancasila Rumah Kita dan Bangsa Bayar Hutang juga disuguhkan oleh para seniman muda Sang Bumi Ruwa Jurai ini. Acara ditutup dengan penandatanganan bersama sepasang kaos putih bergambar siluet wajah Franky Sahilatua yang tutup usia pada 20 April lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar