Puluhan aktivis yang tergabung
dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) menggelar aksi protes di depan
RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) di Bandar Lampung, Selasa (9/4).Dalam aksinya, SRMI
Lampung mengecam tindakan RSUDAM yang menelantarkan pasien miskin bernama
Juartini.
“Tidak ada alas an bagi rumah sakit
untuk menelantarkan pasien miskin. RUSDAM ini dibangun dengan uang rakyat.
Operasionalnya pun dibiayai oleh rakyat,” ujar Ketua SRMI Lampung, Novel
Sanggem.
Menurut Novel, kesehatan merupakan
hak azasi setiap warga negara, termasuk kaum miskin. Apalagi, kata Novel,
pemerintah saat ini punya program Jaminan Kesehatan gratis, yakni Jamkesmas,
untuk melayani pasien miskin.
Dalam orasinya, Novel meminta pihak
RSUDAM, Gubernur Lampung, dan DPRD Lampung tidak menutup mata atas kejadian
semacam ini. “Kejadian semacam ini sudah sering terjadi. Sayangnya, pemerintah
selalu abai dan seolah-olah tidak tanggung-jawab terhadap kesehatan rakyat,”
tegasnya.
Dalam aksinya, SRMI juga mendapat
dukungan dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND). Mereka pun
menggelar aksi teatrikal sebagai bentuk sindiran terhadap kebijakan RSUDAM
mengabaikan hak pasien miskin.
Aksi teatrikal itu diperankan 5
orang, yakni satu dokter, satu birokrat, dan tiga rakyat miskin. Mereka
memperlihatkan bagaimana pasien miskin rela tidur beralaskan tikar di lorong
rumah sakit karena diabaikan rumah sakit.
Untuk diketahui, sejak Selasa (2/4)
hingga Jumat (5/4), Juartini (38), warga Desa Lebungbelimbing, Kecamatan Sukadana,
Lampung Timur, tidur beralaskan tikar di lorong RSUDAM.
Ibu lima anak ini menderita tumor
perut yang sangat parah. Namun, pihak RSUDAM mengabaikan dan tidak memberi
ruangan kepada Juartini. Akhirnya, Ia pun memilih tidur beralaskan tikar di
lorong rumah sakit.
Begitu kejadian ini diangkat media
massa, barulah pihak RSUDAM memberikan ruangan.
Namun, kejadian itu telah
mengoyak-ngoyak rasa kemanusiaan banyak orang.
Saddam Cahyo
Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/kabar-rakyat/20130410/srmi-lampung-protes-penelantaran-pasien-di-rsud-abdul-moeloek.html#ixzz2Q3WE7nq7
Follow us: @berdikarionline on Twitter | berdikarionlinedotcom on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar