Sabtu, 19 Januari 2013 | 14:43
WIB
Sekitar 74 peserta aksi long
marchdari Jambi dan Mesuji-Lampung menginjakkan kaki di pelabuhan feri
Merak, Banten, Sabtu (19/01) pagi tadi. Kedatangan mereka disambut oleh
perwakilan Komite Pimpinan Pusat Partai Rakyat Demokratik (KPP PRD), sejumlah
pengurus Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Provinsi Banten, serta Pengurus Angkatan
Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Aliza Gunado. Kata sambutan disampaikan oleh
Ketua Umum KPP PRD Agus Jabo Priyono, dan disusul oleh Ketua DKR Provinsi Banten,
Bung Argo.
Di hadapan peserta aksiAgus Jabo
menyatakan bahwa aksi jalan kaki yang dilakukan oleh petani Jambi dan Mesuji
ini merupakan langkah kepeloporan dalam perjuangan untuk keadilan agraria yang
berangkat dari kasus yang dihadapi petani. “Selain kasus pertanahan di daerah
saudara-saudara yang hendak diperjuangan, aksi ini sekaligus juga menyerukan
penyelesaian seluruh masalah agraria di Tanah Air,”kata Agus Jabo yang disambut
tepuk-sorak peserta aksi.
Sementara Bung Argo dari DKR
provinsi Banten menyampaikan dukungan dan apresiasinya terhadap perjuangan
petani Jambi dan Mesuji.Dukungan ini dinyatakan dengan kesediaan sejumlah
anggota DKR Banten untuk turut serta mengawal aksi jalan kaki sampai ke kota
Serang. Selain itu anggota DKR Banten juga menangani perawatan dua peserta aksi
yang mengalami gangguan kesehatan.
Termuda dan tertua
Salah satu hal yang istimewa dari
para peserta aksi ini adalah rentang usia mereka. Di antara puluhan peserta
aksi ini terdapat peserta termuda Kurnia Tauzib Wahid, asal Mesuji,yang berusia
15 tahun. Menurut ayahnya, Wagian, yang juga menjadi peserta aksi, Kurnia
sempat bersekolah sampai kelas 3 SMP tapi terputus akibat ketiadaan biaya.
“Karenanya saya ajak ikut serta agar punya pengalaman dan sekalian belajar dari
organisasi,” kata Wagian.
Sedangkan peserta aksi tertua
adalah Bapak Sidik, juga asal Mesuji, yang kini berusia 86 tahun. Sosoknya
masih tegap dan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan meski telah
berjalan kaki sekitar 350 kilometer dan masih akan menempuh 120 kilometer
menuju Jakarta. “Dalam barisan aksiPak Sidik selalu berjalan paling cepat di
depan meninggalkan peserta lain yang lebih muda, dan ia juga selalu meminta
penugasan untuk membawa bendera partai (PRD),” terang Gondo, aktivis STN dari
Jambi.
Setelah beristirahat sekitar 30
menit di terminal pelabuhan, peserta aksi langsung melanjutkan perjalanan
menuju tempat pemberhentian (selter) berikutnya di Cilegon. Pada kesempatan
itu, sejumlah mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan
Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung Selatan yang
bersolidaritas mengantar peserta aksi menyeberangi selat Sunda berpamitan untuk
kembali ke Lampung. Menurut rencana, hari ini peserta aksi akan singgah di
daerah Pelabuhan Karangantu, Serang, dan bermalam di sana.
Dominggus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar