Perjuangan
petani Jambi, yang sedang menggelar aksi long march dari Jambi menuju Jakarta,
terus menuai dukungan luas dari berbagai kelompok masyarakat di Lampung.Begitu
tiba di perbatasan Sumsel Lampung, petani Jambi langsung disambut oleh petani
register 45 Mesuji. Lalu, di sepanjang perjalanan Mesuji-Tulang Bawang, petani
Jambi juga dielu-elukan oleh petani dan warga desa di sepanjang jalan.
Kemarin,
begitu daerah Banjar Agung, Tulang Bawang, petani Jambi kembali disambut oleh
ratusan pedagang pasar Unit II Banjar Agung yang berhimpun dalam Forum Pedagang
Tradisional (Forpetra).Dan hari ini, Jumat (4/1), petani Jambi disambut oleh
ribuan warga adat Megou Pak Tulang Bawang. Prosesi penyambutan itu berlangsung
di gedung kesenian RA Kartini di jalan Lintas Timur, Menggala, Tulang Bawang.
Koordinator
aksi petani Jambi, Andi Syaputra, menceritakan proses penyambutan tersebut.
“Masyarakat adat Megou Pak berbaris di pinggir jalan menyambut kami. Lantas,
kami bersalaman dengan mereka satu per satu. Suasana keakraban begitu terasa
diantara kami,” turut Andi.
Seusai
penyambutan di pinggir jalan, ungkap Andi, petani Jambi dan masyarakat adat
Megou Pak mulai memasuki gedung Kesenian. Prosesi penyambutan secara adat pun
dimulai. H Assaih Akip, yang mewakili marga Tegamoan, memberikan sambutan
pertama. Ia menceritakan keberadaan masyarakat adat Megou Pak, yang merupakan
gabungan empat marga, yaitu Marga Tegamoan, Marga Buay Bulan,
Marga Suay Umpu, dan Marga Aji.
Selanjutnya,
Ketua Lembaga Adat Megou Pak Tulang Bawang (LAMP-TB), Tuan Rajou
Tehang Wanmauli Sanggem, juga memberikan sambutan. Ia menyampaikan perihal
pentingnya menjaga kearifan lokal dan pembangunan kebudayaan. Ia juga
menyerukan pentingnya perjuangan kaum tani untuk menyelesaikan masalah konflik
agraria.
Seusai perwakilan Lembaga Adat Megou Pak menyampaikan
sambutan, tiba giliran perwakilan adat dari Suku Anak Dalam (SAD) Batin Bahar
Jambi, yang diwakili oleh Abbas Subuk. Masyarakat adat SAD Batin Bahar sendiri
diwakili oleh lima orang, yaitu Abbas Subuk, Datuk Bengking, Datuk Said,
Todak, Leman.
Abas Subuk menceritakan sejarah perjuangan kaum tani Jambi,
termasuk SAD Batin Bahar, dalam merebut kembali hak-hak mereka yang dirampas
oleh perusahaan. Seusai proses sambutan, masyarakat adat Megou Pak dan SAD Batin
Bahar saling bertukar fikiran soal kebudayaan nusantara.
Proses penyambutan petani Jambi oleh masyarakat adat Megou
Pak ini kemudian ditutup dengan tukar-menukar cendera mata. Masyarakat SAD
Batin Bahar, yang mewakili petani Jambi, menyerahkan keris dan tombak pusaka.
Sedangkan masyarakat adat Megou Pak menyerahkan pakaian adat, yaitu peci dan
sarung.
Ulfa Ilyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar