Mobil
pengangkut logistik petani Jambi, yang turut menyertai aksi jalan kaki petani
dari Jambi menuju Jakarta, tiba-tiba terbakar hebat. Kejadian itu berlangsung
sekitar pukul 03.00 WIB (5/1).
Menurut
Wondo, salah seorang petani Jambi, pada saat kejadian berlangsung, hampir semua
petani sedang terlelap tidur. “Ya, kami sangat kecapekan setelah berhari-hari
berjalan kaki. Tiba-tiba ada teman berteriak ada kebakaran,” katanya.
Semua
petani pun sontak terbangun. Bahkan, seperti penuturan Wondo, sebagian petani
sempat panik begitu melihat api berkobar-kobar di bagian punggung mobil.
“Kami
berusaha memadamkan. Tetapi ternyata ruangan tempat kami menginap, yakni
lapangan tenis indoor Menggala, terkuci. Jadinya kami hanya bisa melongo
melihat mobil logistik kami terbakar,” kata Wondo.
Menurut
Latief, seorang petani yang melihat kejadian, begitu api berkobar di punggung
mobil, ada orang yang berlari keluar dan kemudian menaiki sepeda motor.“Dia
larinya cepat sekali. Langsung naik di atas motornya dan melaju pergi.
Kelihatannya dia menggunakan motor besar jenis Tiger atau Megapro,” ungkap
Latief.
Pemadam
kebakaran baru datang setengah jam kemudian. Mereka kemudian berjibaku
memadamkan api. Petani sendiri tidak bisa mendekati mobil karena takut terjadi
ledakan. Setelah api berhasil dipadamkan, sejumlah petani melihat adanya botol
yang punya sumbu. “Sangat besar kemungkinan mobil kami sengaja dilempar bom
molotov. Ada botol bekas molotov yang ditemukan,” kata Koordinator aksi petani
Jambi, Andi Syaputra.
Andi Syaputra menuturkan, polisi yang datang pasca kejadian
juga melihat adanya botol yang punya sumbu itu. Barang bukti berupa botol yang
diduga bom molotov itu sudah dibawa oleh petugas dari Polres Tulang Bawang.
Andi menduga pelakunya adalah pihak-pihak yang sengaja
menghalangi aksi jalan kaki petani Jambi menuju Jakarta. “Kelihatannya
pihak-pihak yang tidak menghendaki aksi kami mencapai Jakarta sudah beraksi.
Pasti ada aktor di belakang semua ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tadi malam petani Jambi menginap di lapangan
tenis indoor Menggala, Tulang Bawang. Sedangkan mobil pengangkut logistik
diparkir di luar gedung tenis Indoor. Anehnya,
pintu lapangan tenis indoor Menggala dikunci tadi malam. Akibatnya, petani
tidak bisa keluar-masuk untuk melihat atau mengawasi mobil pengangkut logistik
mereka.
Semua logistik petani, yang merupakan sumbangan rakyat di
sepanjang perjalanan, ludes terbakar. Sejumlah perlengkapan dan tas petani
peserta aksi jalan kaki juga ikut terbakar. Merespon
kejadian ini, Partai Rakyat Demokratik (PRD) Lampung akan menggelar konferensi
pers siang ini. Deputi politik KPW PRD Lampung, Rakhmad Husein, menduga ada
kekuatan besar yang mengendalikan aksi pembakaran mobil petani ini.
“Mereka mulai ketakutan dengan membesarnya dukungan rakyat
dan masyarakat adat untuk petani Jambi. Makanya mereka menggunakan cara-cara
tak beradab,” ujar Rakhmad Husein.
Ulfa Ilyas