Setelah berjalan kaki selama 18
hari, dengan menerobos panas dan hujan, para petani peserta aksi jalan kaki
(long march) dari Jambi ke Jakarta sudah menginjakkan kaki di Provinsi Lampung.
Para petani di perbatasan
Sumsel-Lampung, sekitar pukul 12.00 WIB. Kedatangan mereka langsung disambut
200-an petani Lampung dan sejumlah aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD),
Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Serikat Tani Nasional (STN), dan Liga
Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Penyambutan petani Jambi di
perbatasan Sumsel-Lampung ini juga disertai acara seremonial. “Ada semacam
seremoni pelepasan kami (petani Jambi) dari kawan-kawan pergerakan di Sumsel ke
kawan-kawan pergerakan di Lampung,” kata Ketua Umum STN, Yoris Sindhu Sunarjan.
Acara pelepasan ini juga dihadiri
aktivis pergerakan Sumsel, seperti PRD, KASBI, SRMI, dan LMND, yang turut
menyertai dan mengawal aksi petani Jambi dari kota Palembang hingga perbatasan
Sumsel-Lampung.
Usai seremoni pelepasan, mereka
menggelar mimbar bebas secara bergantian. Setelah itu, petani Jambi berpamitan
dengan para aktivis pergerakan Sumsel.
Kemudian, para petani Jambi
berjalan bersama-sama dengan petani register 45 Mesuji menuju ke Posko Gerakan
Nasional Pasal 33 UUD 1945 di desa persiapan Tugu Roda Mesuji. Kedatangan
petani Jambi di posko disambut oleh puluhan ibu-ibu petani.
Rencananya, malam (29/12) ini petani Jambi akan
melakukan diskusi bersama dengan petani Register 45 Mesuji. Mereka akan
membahas konflik agrarian yang sedang dihadapi petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar